Rabu, 03 Maret 2010

Burung Gagak dan Sebuah Kendi

Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.

Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak.

Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.

Cerpen : Cinta Terlarang

Aku adalah setetes embun pagi bagimu Cinta, sebelum dia datang di kehidupanmu. Kutemukan dirimu dengan hati yang terluka, karena orang-orang yang kau cintai tak pernah memberikan cinta tulus padamu. Dirimu korban keluarga broken home! Aku yang selalu sunyi dari cinta, merasa menemukan teman hidup yang senasib. Kita jalani hidup ini berdua dengan segala duka citanya.
Aku turut bahagia melihat wajahmu kembali berseri-seri, setelah sekian lama tak memantulkan cahaya keceriaan. Sepertinya, kau bahagia hidup bersamaku. Kedekatan kita terjalin mulus selama beberapa tahun. Namun belakangan ini, kau mulai terlihat berbeda dimataku Cinta. Kau lebih pendiam dan sensitive dari biasanya. Dan yang lebih mengejutkanku, kau semakin sering memberikan nasehat padaku tentang perbuatan dosa dan hari akhirat. Aku tak lagi menemukan keceriaan di wajahmu. Seharusnya, tak kubiarkan kau sendirian menggapai jalan-Nya. Seharusnya, bersama-sama kita berusaha meraihnya.
Tapi, aku begitu arogan untuk ikut bersimpuh dan bersujud memohon ampunan-Nya. Apalagi saat cahaya cinta itu menghampirimu. Cahaya cinta yang selalu kau pinta dalam setiap doamu. Yang Kuasa mengabulkannya lewat dia. Dia yang kemudian mengisi hari-harimu. Aku bertambah marah. Itu berarti kau akan pergi dari hidupku. Pancaran cintanya menerangi kegelapan hatimu. Membuatmu semakin yakin untuk keluar dari penjara dosa yang telah sekian lama mengungkungmu saat bersamaku. Cintanya yang murni, membimbingmu kembali pulang. Pulang kepada cinta karena-Nya. Sang pemilik cinta itu sendiri. .
Sementara aku, memilih untuk terus mengikuti rasa cintaku yang hina ini tanpa rasa takut. Tepatnya, aku berusaha menghilangkan rasa takut dosa itu. Berusaha sekuatnya menutup telinga dari suara batinku yang terus terngiang-ngiang. Bukankah cinta yang sedang kau jalani ini tidak benar dimata Tuhan? Namun aku tetap tak bergeming, kala mendengar teriakan hati nuraniku sendiri.
Suatu hari di malam minggu yang romantis. Aku mengintip dari celah-celah dinding kayu yang berlubang disamping pintu kamar kostku, yang terletak tak jauh dari ruang tamu kostmu. Sosok lelaki atletis dan berwajah tampan dengan bulu-bulu halus disekitar dagunya sedang tersenyum manis ke arahmu. Kedua pipimu yang putih memerah karena malu. Belum pernah aku melihatmu sebahagia ini sebelumnya. Wajahmu memancarkan sinar kegembiraan yang tiada tara.
Tak lama kemudian, kamu pergi keluar bersamanya. Menyaksikan itu semua, aku seperti terlempar ke sebuah negeri asing. Tercampak tanpa ada yang perduli dengan nasib diriku selanjutnya. Aku begitu membenci pria bertubuh tegap itu. Pria yang sangat smart dan santun, yang sebentar lagi akan memisahkan diriku denganmu. Sejak pria itu mengisi hari-harimu, kau mulai terlihat berbeda dimataku. Seperti membuat jarak denganku. Aku merasa kau tak membutuhkan diriku lagi.
Dulu kita selalu berdua. Kemanapun kita pergi, selalu berdua. Tapi sekarang? Hati dan pikiranmu mulai disibukkan oleh pria itu. Pria yang berhasil membuatmu tersanjung setiap saat, karena selalu membawakan coklat dan mawar merah yang merekah indah untukmu. Ketika kau pulang dari kencan, aku memasang wajah tak senang. Meski aku tahu hatimu tengah begitu senang. Dan akupun tak tahan lagi.
“Karena itukah kau jatuh cinta padanya Cinta? Pasti dia begitu takut kehilanganmu. Tahukah kau kalau aku juga merasakan hal yang sama?”
“Apa maksudmu Jo?”
“Aku tak suka melihat hubungan kalian. Aku cemburu Cinta! Apalagi saat dia ingin secepatnya menjadi pendamping hidupmu. Itu artinya kau akan melupakan aku. Kuharap, kau putuskan hubunganmu dengannya!” Cinta sudah menduganya, dan hanya menjawab dengan diam.
“Jawab aku Cinta!” ucapku lagi. Cinta tetap bungkam. Tak mampu menerima kenyataan, aku mencoba mengiris urat nadiku. Aku tahu, tindakan ini mampu membuatmu menjadi sangat panik, saat aku berulangkali mencoba mengiris urat nadiku di depan matamu. Dan kau akan kembali mengulangi kata-kata yang sama, saat aku melakukan hal yang sama
"Bukankah salah satu bukti cinta, membiarkan orang yang dicintainya bahagia Jo? Tapi mengapa kau begitu egois? Membiarkanku terus bersimbah air mata menjalani hubungan yang hina ini," Cinta sesenggukan. Tubuhku ia guncang dengan keras. "Mengapa tetap kau lakukan tindakan konyol dan berbahaya ini Jo?!” tanya Cinta lagi dengan nada tinggi.
“Maafkan aku Cinta! Aku tak siap karena kau mulai membagi perhatianmu pada lelaki itu. Semakin lama kasih sayangmu hanya tertuju padanya. Seutuhnya kini hanya untuknya. Kau tak lagi menyisakan sedikit untukku. Aku ingin hidup bersamamu sampai tua, tanpa ada orang lain. Apakah salah?”
“Tentu saja Jo. Perasaanmu padaku itu salah! kamu kan sudah berkeluarga?”
“Oh Cinta. Aku merasa tidak ada yang salah dengan perasaanku. Cintaku tak pernah salah Cinta! Sebab tulus keluar dari hatiku yang paling dalam.”
“Aku tak ingin membahasnya lagi Jo. Lebih baik aku segera pindah dari kost ini!” Cinta pun segera masuk kekamarnya dan berkemas-kemas. Tak berapa lama, Cinta pun berlalu dari hadapanku. Tanpa memperdulikan diriku yang berteriak histeris. Aku melihat api kebencian di sudut matamu, saat memandangku sebelum berlalu. Mungkinkah kau akan kembali lagi? Seperti yang pernah kau lakukan dulu. Kembali setelah kemarahanmu mereda. Tapi aku tak yakin kali ini.
Cinta didalam bis kopaja
Mengapa Jo sekarang semakin mengekang hidupku? Kecemburuannya bagaikan tak terkendali. Bagaikan kuda liar yang lepas dari kandangnya, Cinta mendesah pilu. Tetes airmatanya terus mengalir membasahi kedua pipi putihnya..
Memang, dulu Jo adalah orang yang mampu memberikan cinta yang tak pernah aku dapatkan dikeluargaku. Terutama dari kedua orang tuaku. Adapun keempat orang kakakku tak lagi perduli padaku, dan memilih jalan hidup masing-masing semenjak kedua orang tuaku bercerai. Haruskah aku terus terbuai dalam kasih sayang Jo yang sering tidak pada tempatnya? Meski dulu aku menikmatinya.
Selama ini Jo begitu menyayangiku, hingga ingin menguasai hidupku. Bahkan bisa dibilang cintanya Jo begitu terlalu padaku. Tapi masalahnya, Jo sudah memiliki istri dikota kelahirannya. Dan aku tak ingin lagi melanjutkan hubungan perselingkuhan ini. Tak hanya sekali aku mengingatkan Jo akan perbuatan tak pantas kami. Baik dimata manusia, apalagi dimata Tuhan.
Aku tak ingin terlambat untuk bertobat. Sebelum ajal datang menjemput. Tapi mata hati Jo seolah-olah menolak kebenaran yang datang padanya. Mungkin, inilah saatnya aku pergi dari hidup Jo untuk selama-lamanya. Agar kami bisa selamat dunia dan akhirat. Aku tak boleh lagi menoleh kebelakang dengan alasan apapun. Dan bersiap-siap menatap masa depan yang diridhoi oleh Tuhan. Sebagai bukti betapa diriku kasihan pada Jo, bila kami tetap bersama. Yah, inilah keputusan terbaik untuk diriku dan Jo.
Jo
Pagi ini aku bangun dari tidur dengan perasaan lesu. Aku bangkit dari peraduan. Sinar matahari langsung menerangi kamarku begitu jendela kubuka. Tapi sinar itu tak mampu menerangi gelapnya kehidupanku. Aku merasa hidupku bagaikan nyala lilin yang sebentar lagi akan padam. Habis begitu saja dimakan usia. Akan sia-siakah hidupku? Rasanya, hidup yang kini aku jalani tak ada tujuan. Aku tersesat di rimba kehidupan ini, tanpa pedoman arah yang pasti.
Enam bulan sudah Cinta pergi dan tak kembali. Aku tertatih-tatih menjalani hidupku seorang diri dalam kesunyian. Kutatap isi kamarku dengan perasaan hampa, sembari duduk merenung di depan jendela, teringat Cinta selalu duduk disini sambil membaca buku berlama-lama, saat main kekamarku. Kau memang kutu buku Cinta. Kau baru terusik bila aku memanggilmu "Hai Orang Amerika!" Sebab bila sedang asyik membaca, kau bagaikan orang asing. Lupa pada semuanya, termasuk diriku, desahku pilu.
Aku hanya bisa merintih didalam hati. Membayangkan tak akan ada lagi kehangatan dikost ini. Tak akan kulihat lagi tawa Cinta, saat aku mencoba menghiburnya dengan segudang cerita humorku. Aku menyalahkan takdir! Mengapa aku bisa mencintai orang yang salah? Yang kini tanpa merasa bersalah pergi meninggalkan kenangan manis itu. Kenangan dimana saling memperhatikan satu sama lain. Akh, Cinta… Mungkin kenangan itu tak ingin kau ingat kembali. Kenangan manis bersamaku, yang tak pernah kau inginkan hadir dalam hidupmu.
Aku mengeluarkan buku harian dari dalam tas ranselku. Buku bersampul biru yang selalu setia menemani hari-hariku selama tak ada Cinta.
Cinta… Kapan kita bersama lagi. Membahas fenomena yang selalu ada di sekitar kita. Tapi aku paling suka bila kau sedang membahas fenomena diriku. Walau nasehat dan masukanmu tak selalu kuturuti. Namun kau terus melakukannya tanpa rasa bosan. Itulah yang kukagumi darimu.
Maafkanlah pria yang fenomenal ini. Sampai kapanpun, aku tetap membutuhkanmu. Tidakkah kau tahu? Dikala kesusahan mendera, kuingin kau ada dan menghiburku. Dikala kesenangan hadir, kuingin kau juga ada dan ikut merasakannya.
Kuingin selalu berbagi denganmu. Kuharapkan selalu hadirmu Cinta. Tidak seperti bayangan. Yang hadir hanya pada saat terang benderang. Masih maukah kau menyertaiku? Tidak hanya dalam terang. Tapi juga dalam kegelapan hari-hariku. Kusangat butuhkan dirimu. Untuk berbagi kebahagiaan, kesenangan, pengalaman, dan berbagi dalam duka deritanya hidup. Hingga menangis dan tertawa bersama.
Hampir seharian kutumpahkan isi hatiku dibuku bersampul biru milikku. Sebiru rindu dendamku pada Cinta. Lagu cinta terlarang the Virgin terus mengalun dari mp3 ku. Tapi tak jua mampu menghapus rasa kangenku pada Cinta. Pada suara halusnya, perhatian tulusnya, juga kemarahan-kemarahan Cinta yang penuh kasih sayang padaku.
Hari mulai terang-terang laras saat aku menginjakkan kaki di depan gedung tua kantor pos Yogya. Mengenakan celana jins dan kemeja biru dengan lengan yang digulung sampai kesiku—tak lupa topi hitam menutupi rambut cepakku. Aku berjalan kaki sendiri menyusuri jalan Malioboro. Hatiku Rasanya begitu hampa. Tembang para pengamen di sudut-sudut jalanan bergema. Orang-orang duduk bersila menikmati indahnya kota yang berhati nyaman ini. Tapi tak senyaman hatiku kini.
Kuputuskan untuk singgah di lesehan burung dara bakar kesukaan kami. Aku tak bisa menghapus kenangan saat duduk dipojokan sambil bercerita apa saja sambil menunggu burung dara bakar tersaji. Setelah perut terisi, biasanya kami masuk ke Mall untuk sekedar mencuci mata. Tapi belakangan Cinta lebih sering mengajakku ke toko yang menjual buku dan kaset agama. Meski membosankan, aku tetap setia menemani Cinta membuka-buka dan membaca buku di toko itu. Sampai akhirnya membawa buku itu kekasir dan membayarnya sebelum memutuskan untuk pulang. Kalau disuruh memilih, aku lebih betah melihat pameran di Gedung Kesenian Yogya.
Memandangi dengan takjub lukisan dari berbagai aliran. Juga menikmati indahnya hasil karya pegiat seni yang tak pernah berhenti berkreasi. Entah sudah berapa kali aku menyusuri tempat yang biasa aku dan Cinta kunjungi. Ke toko buku Gramedia, ke pantai Parangtritis, ke candi Prambanan. Bahkan sampai ke candi Boko. Tempat kami biasa melewati senja sambil memandang kota Yogya dari ketinggian. Senja yang benar-benar indah yang pernah kulihat bersama Cinta. Tapi nihil! Bahkan bayangan Cinta pun tak kutemui.
Aku terus mencari sampai putus asa. Bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang karena kakiku telah penat berjalan seharian. Segera ku stop bis kopaja yang berhenti tepat didepan hidungku. Cinta…Aku percaya dia bisa membahagiakanmu. Biarkanlah aku berteman sepi dan derita. Aku hanya bisa berharap suatu saat nanti, aku bisa kembali mencintai istriku, Meski dulu kami menikah tanpa cinta, karena perjodohan yang dipaksa. Doakan aku Cinta. Aku ingin mengubah hidupku. Aku akan berusaha walau tak mudah menerima kepergianmu. Doaku di dalam hati. Berusaha menghibur perihnya hati.
Tanpa terasa, bis kopaja sudah hampir sampai di tujuan. Setelah membelok ke pojok beteng kulon, “Kiri bang!” aku segera melompat turun. Sebelum kedua kakiku mendarat tepat diatas tanah, bis segera melaju dengan kecepatan tinggi.
“Hati-hati Mas!” Samar-samar kudengar teriakan kenek bis kopaja, sebelum diriku terpental jatuh membentur aspal. Darah segar mengucur deras. Akupun merasakan semuanya gelap. Bersamaan dengan itu,
“Jooo!!!” Seseorang berteriak panik dari seberang jalan. “Benturan keras dikepalanya mengakibatkan pasien mengalami pendarahan di otak. Tapi saya yakin mukjizat itu masih ada. Kita doakan saja dia segera sadar dari komanya. Anda saudara kandung korban?” tanya seorang lelaki muda berpakaian putih-putih.
“Saya teman dekat korban dok,” jawab Cinta cemas. Semoga bukanlah hari yang terlambat bagi Jovan untuk menyadari satu hal, bahwa saling mencintai diantara mereka adalah sebuah perasaan yang keliru, karena sesungguhnya mereka telah tersesat dalam cinta yang bukan dijalan Tuhan.
Cinta pun tak dapat menahan jatuhnya bulir air mata di kedua pipinya, ketika memandang banyaknya peralatan medis terpasang ditubuh Jovan. Diluar langit mendung. Semendung hati Cinta yang kini terus menangisi orang yang pernah ia cintai dan mencintainya.Februari 2010

Minggu, 28 Februari 2010

Membuat prinsip dasar tentang baik dan benar dalam dunia bisnis


Nilai dasar dan umum etika bisnis Islam

Apakah dalam bisnis diperlukan etika atau moral? Jawabannya sangat diperlukan dalam rangka untuk melangsungkan bisnis secara teratur, terarah dan bermartabat. Bukanlah manusia adalah makhluk yang bermartabat?
Islam sebagai agama yang telah sempurna sudah barang tentu memberikan rambu-rambu dalam melakukan transaksi, istilah al-tijarah, al-bai’u, tadayantum dan isytara (Muhammad dan Lukman Fauroni, 2002: 29) yang disebutkan dalam al-Qur’an sebagai pertanda bahwa Islam memiliki perhatian yang serius tentang dunia usaha atau perdagangan. Dalam menjalankan usaha dagangnya tetap harus berada dalam rambu-rambu tersebut. Rasulullah Saw telah memberikan contoh yang dapat diteladani dalam berbisnis, misalnya:
1. Kejujuran.
Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan hal-hal yang bersifat rahasia yang wajib diperlihara atau disampaikan kepada yang berhak menerima, harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau ditambah-tambahi (Barmawie Umary, 1988: 44). Orang yang jujur adalah orang yang mengatakan sebenarnya, walaupun terasa pahit untuk disampaikan.
Sifat jujur atau dapat dipercaya merupakan sifat terpuji yang disenangi Allah, walaupun disadari sulit menemukan orang yang dapat dipercaya. Kejujuran adalah barang mahal. Lawan dari kejujuran adalah penipuan. Dalam dunia bisnis pada umumnya kadang sulit untuk mendapatkan kejujuran. Laporan yang dibuat oleh akuntan saja sering dibuat rangkap dua untuk mengelak dari pajak.

يأيها الذين امنوا اتقوا الله وكونوا مع الصادقين #
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur”
(Q.S. al-Taubah: 119)

والذين هم لأماناتهم وعهدهم راعون #
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amant
(yang dipikulnya) dan janjinya”
(Q.S. al-Mu’minun: 8)

Rasulullah Saw pada suatu hari melewati pasar, dimana dijual seonggok makanan. Beliau masukkan tangannya keonggokan itu, dan jari-jarinya menemukannya basah. Beliau bertanya: “Apakah ini hai penjual”? Dia berkata “Itu meletakannya di atas agar orang melihatnya? Siapa yang menipu kami, maka bukan dia kelompok kami” (Quraish Shihab, Ibid.: 8).

2. Keadilan
Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan. Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan. Al-Qur’an memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menimbang dan mengukur dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan kecurangan dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan.
واوفوا الكيل اذا كلتم وزنوا بالقسطاس المستقيم ذالك خير وأحسن تأويلا
(الإسراء:35)
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah
dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(Q.S. al-Isra’: 35)

Dalam ayat lain yakni Q.S. al-Muthaffifin: 1-3 yang artinya:
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang), yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”

Dari ayat di atas jelas bahwa berbuat curang dalam berbisnis sangat dibenci oleh Allah, maka mereka termasuk orang-orang yang celaka (wail). Kata ini menggambarkan kesedihan, kecelakaan dan kenistaan. Berbisnis dengan cara yang curang menunjukkan suatu tindakan yang nista, dan hal ini menghilangkan nilai kemartabatan manusia yang luhur dan mulia. Dalam kenyataan hidup, orang yang semula dihormati dan dianggap sukses dalam berdagang, kemudian ia terpuruk dalam kehidupannya, karena dalam menjalankan bisnisnya penuh dengan kecurangan, ketidakadilan dan mendzalimi orang lain.

3. Barang atau produk yang dijual haruslah barang yang halal, baik dari segi dzatnya maupun cara mendapatkannya. Berbisnis dalam Islam boleh dengan siapapun dengan tidak melihat agama dan keyakinan dari mitra bisnisnya, karena ini persoalan mu’amalah dunyawiyah, yang penting barangnya halal. Halal dan haram adalah persoalan prinsipil. Memperdagangkan atau melakukan transaksi barang yang haram, misalnya alkohol, obat-obatan terlarang, dan barang yang gharar dilarang dalam Islam (Muhammad dan R.Lukman F, op.cit.: 136-138).
Di bawah ini tabel tentang prinsip-prinsip halal dan haram dalam Islam, adalah sebagai berikut:
Prinsip Halal dan Haram

No. Prinsip Halal dan Haram
1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.
8.
9.
10.
11. Prinsip dasarnya adalah diperbolehkan segala sesuatu.
Untuk membuat absah dan untuk melarang adalah hak Allah semata.
Melarang yang halal dan menbolehkan yang haram sama dengan syirik.
Larangan atas segala sesuatu didasarkan atas sifat najis dan melukai.
Apa yang halal adalah yang diperbolehkan, dan yang haram adalah yang dilarang.
Apa yang mendorong pada yang haram adalah juga haram.
Menganggap yang haram sebagai halal adalah dilarang.
Niat yang baik tidak membuat yang haram bisa diterima.
Hal-hal yang meragukan sebaiknya dihindari.
Yang haram terlarang bagi siapapun.
Keharusan menetukan adanya pengecualian.
Sumber: Lihat Muhammad dan R. Luman Faurani, Visi Al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002, hlm. 132. Lihat juga Choril Fuad Yusuf, “Etika Bisnis Islam: Sebuah Perspektif Lingkungan Global”, dalam Ulumul Qur’an, No. 3/V/1997, hlm. 16.

Secara umum Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu. Nilai-nilai dasar etika bisnis dalam Islam adalah tauhid, khilafah, ibadah, tazkiyah dan ihsan. Dari nilai dasar ini dapat diangkat ke prinsip umum tentang keadilan, kejujuran, keterbukaan (transparansi), kebersamaan, kebebasan, tanggungjawab dan akuntabilitas. Semua ini akan lebih mudah dipahami dalam bentuk tabel berikut ini:

Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islami

Nilai Dasar Prinsip Umum Pemaknaan
Tauhid Kesatuan dan Integrasi









Kesamaan  Integrasi antar semua bidang kehidupan, agama, ekonomi, dan sosial-politik-budaya.
 Kesatuan antara kegiatan bisnis dengan moralitas dan pencarian ridha Allah.
 Kesatuan pemilikan manusia dengan pemilikan Tuhan. Kekayaan (sebagai hasil bisnis) merupakan amanah Allah, oleh karena itu didalam kekayaan terkandung kewajiban sosial.

 Tidak ada diskriminasi diantara pelaku bisnis atas dasar pertimbangan ras, warna kulit, jenis kelamin, atau agama.
Khilafah Intelektualitas





Kehendak Bebas

Tanggungjawab dan Akuntabilitas  Kemampuan kreatif dan konseptual pelaku bisnis yang berfungsi membentuk, mengubah dan mengembangkan semua potensi kehidupan alam semesta menjadi sesuatu yang konkret dan bermanfaat.
 Kemampuan bertindak pelaku bisnis tanpa paksaan dari luar, sesuai dengan parameter ciptaan Allah.

 Kesediaan pelaku bisnis untuk bertang gungjawab atas dan mempertanggung jawabkan tindakannya.
Ibadah Penyerahan Total  Kemampuan pelaku bisnis untuk mem bebaskan diri dari segala ikatan penghambaan manusia kepada ciptaan nya sendiri (seperti kekuasaan dan kekayaan).
 Kemampuan pelaku bisnis untuk men jadikan penghambaan manusia kepada Tuhan sebagai wawasan batin sekaligus komitmen moral yang berfungsi mem berikan arah, tujuan dan pemaknaan terhadap aktualisasi kegiatan bisnisnya.
Tazkiyah Kejujuran




Keadilan

Keterbukaan  Kejujuran pelaku bisnis untuk tidak mengambil keuntungan hanya untuk dirinya sendiri dengan cara menyuap, menimbun barang, berbuat curang dan menipu, tidak memanipulasi barang dari segi kualitas dan kuantitasnya.

 Kemampuan pelaku bisnis untuk men ciptakan keseimbangan/moderasi dalam transaksi (mengurangi timbangan) dan membebaskan penindasan, misalnya riba dan memonopoli usaha.

 Kesediaan pelaku bisnis untuk meneri ma pendapat orang lain yang lebih baik dan lebih benar, serta menghidupkan potensi dan inisiatif yang konstruktif, kreatif dan positif.
Ihsan Kebaikan bagi orang lain





Kebersamaan  Kesediaan pelaku bisnis untuk memberi kan kebaikan kepada orang lain, misalnya penjadwalan ulang, menerima pengembalian barang yang telah dibeli, pembayaran hutang sebelum jatuh tempo.

 Kebersamaan pelaku bisnis dalam membagi dan memikul beban sesuai dengan kemampuan masing-masing, kebersamaan dalam memikul tanggung jawab sesuai dengan beban tugas, dan kebersamaan dalam menikmati hasil bisnis secara proporsional.
Sumber: M.A. Fattah Santoso, “Etika Bisnis: Perspektif Islam”, dalam Maryadi dan Syamsuddin (ed.)., Agama Spiritualisme dalam Dinamika Ekonomi Politik. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2001, hlm. 213-214.

4. Tidak Ada Unsur Penipuan
Penipuan atau al-tadlis / al-ghabn sangat dibenci oleh Islam, karena hanya akan merugikan orang lain, dan sesungguhnya juga merugikan dirinya sendiri. Apabila seseorang menjual sesuatu barang, dikatakan bahwa barang tersebut kualitasnya sangat baik, kecacatan yang ada dalam barang disembunyikan, dengan maksud agar transaksi dapat berjalan lancar. Tetapi setelah terjadi transaksi, barang sudah pindah ke tangan pembeli, ternyata ada cacat dalam barang tersebut. Berbisnis yang mengandung penipuan sebagai titik awal kehancuran bisnis tersebut.

Analisis Pengaruh Iklan Sepeda Motor Honda Revo di Media Elektronik dan Media Cetak Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Mahasiswa-Mahasiswi

Penelitian ini dilakukan dengan cana menyebarkan kuesioner kepada 100 orang mahasiswa-mahasiswi Unika Atma Jaya Jakarta sebagai sampel.
Adapun teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Sedangkan metode analisis
data yang dmgunakan denigan bantuan program Statistics Package for Social Sciences (SPSS) versi 15.0 adalah uji reliabilitas, perhitungan nilai rata-rata atau mean score, dan analisis regresi linear berganda. Dan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan bernilai positif yang cukup kuat antara ikian sepeda motor Honda Revo di televisi dan surat kabar dengan minat beli konsumen. Di samping itu, dapat diketahui juga bahwa pengaruh yang signifikan terhadap minat beli
konsumen hanya terdapat pada vaniabel iklan Honda Revo di televisi saja, sedangkan vaniabel ikian Honda Revo di surat kabar tidak memiliki pengaruh yang signifikan tenhadap minat beD konsumen; Adapun atribut dalam iklan
sepeda motor Honda Revo di televisi yang dapat rnempenganuhi minat beli konsumen terhadap pnoduk tersebut adalah atnibut model dan atribut dalam ikian sepeda motor Honda Revo di surat kabar yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk tersebut adalah atnibut informasi.